Inilah Wendy, Nama Anjing terkuat Di dunia

Inilah Wendy, Nama Anjing terkuat Di dunia

Inilah Wendy, Nama Anjing terkuat Di dunia

Pertama kali melihat foto anjing ini di internet, saya langsung teringat akan film Hulk, dimana terdapat anjing mutasi yang dikembangkan oleh ayahnya Hulk. Sehingga saya pikir ini hanyalah sebuah gambar hasil rekayasa.
Namun beberapa waktu kemudian saya mendapati berita tentang anjing ini di internet yang menyebutkan bahwa anjing ini memang asli seperti itu penampilannya. Anjing tersebut diketahui merupakan jenis anjing whippet (sejenis anjing greyhound yang berasal dari Inggris yang dikembangbiakkan untuk balap anjing) yang memiliki kelainan genetik.

Menurut pemiliknya, Ingrid Hansen yang seorang warga Victoria, British Columbia, anjing ini sering disebut orang mirip dengan Arnold Schwazneger. Itu tuh bintang film Terminator yang badannya keker.
Anjing milik Ingrid yang diketahui bernama Wendy ini menderita kelainan genetik yang sangat langka yang membuat metabolisme di dalam tubuhnya menjadi sangat efisien. Sehingga pembakaran lemak di tubuhnya sangat sempurna.

Dengan kondisi tubuhnya yang seperti itu, anjing ini memiliki tingkat kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan di atas rata-rata. Sehingga tak pelak anjing ini disebut-sebut sebagai anjing terkuat di dunia.
Meskipun penampilannya sangat "keren", menurut pemiliknya, Wendy termasuk jenis anjing yang ramah. Dia tidak seagresif yang orang bayangkan ketika pertama kali melihat penampilannya.
kabarnya anjing terkuat di dunia tersebut pada tahun 2008 menjadi bagian dari studi genetik di Amerika, untuk mempelajari mutasi gen myostatin pada anjing-anjing jenis whippet. Namun situs lain mengabarkan kalau anjing ini bekerja untuk angkatan darat Rusia.
Nah, informasi inilah yang membuat rancu akan kebenaran dari keberadaan anjing ini. Namun dengan adanya sebuah video yang dibuat oleh Animal Planet dan bisa anda lihat di Youtube, membuat saya bahwa anjing yang disebut sebagai anjing terkuat di dunia ini benar-benar ada.

Kisah-kisah Bocah Anak Ajaib yang Bikin Heboh Dunia

Kisah-kisah Bocah Anak Ajaib yang Bikin Heboh Dunia

Kisah-kisah Bocah Anak Ajaib yang Bikin Heboh Dunia

Kisah perjuangan 7 anak kecil yang bener-benar telah membuatku terharu...bagaimana seorang anak memperjuangkan hak-hak nya untuk tetap bisa diterima dilingkungan masyarakat karena mengidap HIV...sungguh suatu perjuangan yang layak mendapat apresiasi...bener-bener mengharukan....baca detailnya dibawah....

1.Nkosi Johnson,1989 - 2001
lahir pada tahun 1989 di johanesburg.ia tidak pernah tahu ayahnya.Nkosi telah Mengidap HIV positif semenjak lahir,dia diadopsi oleh Gail johnson.Nkosi johnson mulai memjadi perhatian publik pada tahun 1997,ketika sebuah sekolah dasar dikota melville johannesburg menolak untuk menerimanya sebagai murid dikarenakan penyakit HIV-positif yang dia derita.kejadian tersebut menyebabkan kehebohan ditingkat tertinggi politik afrika selatan,konstitusi melarang deskriminasi atas dasar status medis.Nkosi adalah inti pembicaraan di 13 Konferensi AIDS Internasional, di mana ia mendorong korban AIDS yang akan terbuka tentang penyakit dan untuk mendapatkan perlakuan yang sama.ini adalah cuplikan kata sambutan Nkosi:

"kita semua manusia yang sama, Kami memiliki tangan, Kami memiliki kaki, Kami dapat berjalan, kami dapat berbicara, kami memiliki kebutuhan seperti orang lain,jangan takut kepada kami,karena kita semua sama"
Nelson Mandela menyebut Nkosi sebagai "ikon perjuangan untuk hidup".

Bersama dengan ibu angkat, Nkosi mendirikan sebuah tempat perlindungan HIV positif untuk ibu dan anak-anak mereka, Nkosi Haven's, di Johannesburg.Pada bulan November 2005, Gail mewakili Nkosi ketika ia menerima Hadiah Perdamaian internasional anak dari tangan Mikhail Gorbachev. Nkosi's Haven menerima US $ 100.000 hadiah uang dari Yayasan KidsRights serta patung yang telah menamai Nkosi di Nkosi Johnson's kehormatan.kehidupan nkosi adalah subjek dari buku Kami oleh Jim Woote.

2.Hector Pieterson,1964 - 1976
Hector Pieterson (1964 - 16 Juni 1976) menjadi ikon gambar pada tahun 1976 tentang pemberontakan apartheid di Afrika Selatan ketika berita foto oleh Sam Nzima tentang kematian Hector yang sedang digendong oleh temannya, telah diterbitkan di seluruh dunia. Dia dibunuh pada usia 12 tahun ketika polisi menembaki siswa yang berunjuk rasa. 16 juni berdiri sebagai simbol perlawanan terhadap kekejaman dari pemerintah apartheid. Saat ini, diketahui sebagai Hari Nasional Pemuda - sehari di Afrika Selatan yang menghormati kaum muda dan membawa perhatian terhadap kebutuhan mereka.

16 juni 2002,telah diresmikan sebuah museum Hector Pieterson di dekat tempat dia di Orlando Barat.
gambar dibawah adalah Sam Nzima 16 juni 1976 foto dari Mbuyisa Makhubo membawa Hector Pieterson, diiringi oleh Hector's saudara, Antoinette.

3.Iqbal Masih,1982 – 1995
Iqbal Masih adalah seorang anak laki-laki Pakistan umur 4 tahun yang telah dijual ke industri karpet sebagai budak dengan harga US$12. Dia disuruh bekerja selama dua belas jam perhari. Karena jam kerja yang lama dan keras,kurang makanan dan perawatan, Iqbal memiliki tubuh yang sangat kecil. Pada usia dua belas tahun, Iqbal bertubuh tak layaknya anak laki-laki yang baru berusia 6 tahun. Pada usia 10 tahun, dia melarikan diri dari perbudakan brutal dan kemudian bergabung dengan Front Pembebasan Buruh bond Pakistan untuk membantu menghentikan pekerja anak di seluruh dunia,iqbal meolong lebih dari 3.000 anak Pakistan lepas dari perburuhan,escape to freedom.

Dia telah dibunuh pada hari Minggu Easter 1995. Diduga oleh banyak pihak bahwa ia telah dibunuh oleh anggota "Carpet Mafia" karena ia membawa publisitas terhadap pekerja anak di industri.

Pada tahun 1994, Iqbal telah dianugerahkan Reebok Human Rights Award. Pada tahun 2000, ketika Hadiah untuk Hak-hak Anak dibentuk, dia diberikan hadiah ini sebagai salah satu laureates.

4.Thandiwe Chama,1991
thandiwe Chama adalah gadis Zambia berusia 16 tahun,dia memperoleh scooped the 2007 International Children’s menyingkirkan 28 nominasi lainnya dari seluruh dunia.hadiah yang prestasius tersebut diberikan kepada thandiwe pada hari minggu oleh pemenang hadiah nobel perdamaian betty williams and Live8 inisiator,sir bob geldof.hadiah berupa patung "the Nkosi" dan uang sebesar 100.000 Euro.

Pada tahun 1999 ketika thandiwe berusia 8 tahun,sekolahnya ditutup karena tidak ada guru,thandiwe beserta 60 anak lainnya berjalan mencari sekolah lainnya.akhirnya semua anak-anak tersebut ditampung di the Jack Cecup School.diperkuat dengan prestasinya,thandiwe selalu meneriakkan tentang hak-hak anak sekolah untuk mendapatkan pendidikan yang layak.thandiwe terus bersuara,misalnya dengan berbicara didepan gereja tentang anak-anak dan AIDS,tetapi masalah tidak selalu mudah dibahas di gereja.bersama dengan temannya dia menulis dan mengilustrasi sebuah buku yang berjudul "the chicken with AIDS" yang menceritakan tentang kisah anak-anak penderita AIDS.

"Ini sangat penting untuk mengetahui bahwa anak juga mempunyai hak. Di sekolah saya belajar tentang hak. Dan kemudian saya tahu bahwa ini adalah sesuatu yang ingin saya untuk memerangi. Karena jika anak-anak telah diberi kesempatan, mereka yakin dapat berkontribusi di dunia ini membuat tempat yang lebih baik. "- Thandiwe Chama

5.Om Prakash Gurjar,1992
Pada usia lima tahun,dia diambil dari orang tuanya dan bekerja diladang selama 3 tahun.setelah itu dia menjadi aktivis di Bachpan Bachao Andolan,dia berkampanye tentang pendidikan gratis di rajasthan.dia kemudian membantu mendirikan sebuah network yang dikenal dengan nama "child friendly villages”,tempat anak-anak yang dihormati dan hak-hak pekerja anak tidak diperbolehkan. Dia juga mengatur network yang bertujuan untuk memberikan semua anak-anak yang lahir sertifikat sebagai salah satu cara untuk membantu melindungi mereka dari eksploitasi. Dia juga bekerja untuk memastikan anak-anak diberikan akte kelahiran. Dia mengatakan registrasi tersebut merupakan langkah pertama menuju enshrining hak anak-anak, membuktikan usia mereka, dan untuk membantu melindungi mereka dari perbudakan, perdagangan, perkawinan atau dipaksa melayani anak sebagai tentara.
Dia telah dianugerahkan Internasional Anak Hadiah Perdamaian oleh mantan Presiden Afrika Selatan FW de Klerk, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1993.

6.Samantha Smith,1972 – 1985
Samantha Reed Smith adalah siswi Amerika dari Manchester, samantha menjadi terkenal di era Perang dingin Amerika dan Uni Soviet. Pada bulan November 1982, ketika Smith berusia 10 tahun, dia menulis surat kepada pemimpin Uni Soviet Yuri Andropov,dia menanyakan mengapa hubungan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat begitu menegangkan.kemudian surat tersebut dimuat koran Soviet di Pravda. Samantha sangat senang mengetahui bahwa surat itu telah diterbitkan, Namun, dia tidak mendapatkan balasan. Dia kemudian mengirim surat ke Uni Soviet's di Duta Besar Amerika Serikat untuk menanyakan apakah ada respon dari tuan Andropov. Pada tanggal 26 April 1983, ia mendapatkan respon dari Andropov.

Smith menarik perhatian media luas di kedua negara tersebut sebagai "Goodwill Ambassador", dan menjadi dikenal sebagai "Duta Besar Amerika Serikat yang lebih muda" berpartisipasi dalam kegiatan perdamaian di Jepang. Dia menulis sebuah buku dan co-bintang dalam serial televisi, sebelum kematiannya pada usia 13 tahun di Bar Harbor Airlines Penerbangan 1808 pesawat crash.

7.Anne Frank,1929 – 1945
para pembaca pasti pernah dengar tentang kehebohan diary anne frank..
Annelies Marie "Anne" Frank (12 Juni 1929 – Februari/Maret 1945) adalah seorang perempuan kaum Yahudi yang menulis sebuah buku harian ketika ia bersembunyi bersama keluarga dan empat temannya di Amsterdam semasa pendudukan Nazi di Belanda pada Perang Dunia II. Setelah bersembunyi selama dua tahun, grup mereka dikhianati dan mereka dibawa ke kamp konsentrasi yang mengakibatkan seluruhnya tewas kecuali Otto, ayah Anne. Otto kembali ke Amsterdam dan dia menemukan buku harian anaknya. Karena yakin akan uniknya catatan tersebut, Otto berusaha mempublikasikannya.

Buku harian tersebut diberikan kepada Anne pada ulang tahunnya yang ketiga belas dan mencatat rentetan peristiwa-peristiwa kehidupan Anne dari 12 Juni 1942 hingga catatan terakhir pada 1 Agustus 1944. Akhirnya buku harian itu diterjemahkan dari bahasa Belanda ke berbagai bahasa dan menjadi salah satu buku yang paling banyak dibaca di dunia. Beberapa produksi teater dan film juga mengangkat tema diari ini. Buku harian yang digambarkan sebagai karya yang dewasa dan berwawasan ini menyodorkan potret kehidupan sehari-hari yang mendalam di bawah pendudukan Nazi; melalui tulisannya, Anne Frank menjadi salah satu korban Holocaust yang paling banyak dibicarakan.

Ariel dan Sophia Latjuba Pacaran?

Ariel dan Sophia Latjuba Pacaran?

Ariel dan Sophia Latjuba Pacaran?

Ariel 'NOAH' dikabarkan tengah dekat dengan Sophia (Mueller) Latjuba? Tampaknya itu bukan gosip belaka, sebab ada beberapa saksi mata melihat keduanya bergandengan tangan di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2013) malam.

Beberapa orang mengungkapkan hal tersebut di Twitter. Bahkan, ada yang mengunggah foto mereka berdua.

"sumpe barusan liat sophia latjuba di wc ps, pas keluar gk taunya ditungguin ariel noah...dan kemudian mereka bergandengan tangan...*shock," tulis seorang pengguna Twitter yang menyaksikan langsung keduanya.

Sayang, hingga kini baik Ariel maupun Sophia belum bisa dimintai komentarnya mengenai kabar tersebut. 

Sementara, Ariel memang tampaknya suka jalan-jalan di pusat perbelanjaan tersebut. Beberapa waktu lalu, sebelum dengan Sophia, ia pernah kepergok jalan bareng Tara Basro di lokasi yang sama.

Tara tak membantah kedekatan dengan Ariel. Namun ia menyebut hubungannya dengan Ariel hanya teman biasa.

Profil Biodata Edgard Schwannedgard Pacar Baru Sandra Dewi

Profil Biodata Edgard Schwannedgard Pacar Baru Sandra Dewi

Profil Biodata Edgard Schwannedgard Pacar Baru Sandra Dewi

Sandra Dewi dikabarkan berpacaran dengan seorang pengusaha kaya, Edgard Schwannedgard. Edgard disebut-sebut masuk daftar orang terkaya Indonesia nomor 125.

Meski begitu, banyak orang yang mempertanyakan asal usul lelaki itu. Dalam beberapa forum obrolan di Internet, Edgard disebut-sebut keturunan orang Belanda-Korea yang lama bermukim di Indonesia. Ada juga yang menyebut Edgard keturunan Tionghoa yang lama tinggal di Indonesia.

Yang nyeleneh, dalam obolan di Twitter, Edgard sempat disebut sebagai orang Sunda. Adalah akun @renno_rasdy yang menyebut pola nama Edgard mirip nama khas orang sunda, yang mengulang-ulang satu kata dalam sebuah nama. "Kyk nama org sunda, kiki suriski :D RT @idghibah: Berbagi foto @SandraDewi88 dgn pacarnya, Edgard Schwannedgard," demikian kicuan @renno_rasdy.

Asal usul dan profil Edgard hingga kini memang agak misterius. Termasuk soal kekayaannya, yang dikabarkan melampaui beberapa orang ternama di Indonesia. 

Dalam sebuah foto yang memuat daftar orang terkaya di Indonesia yang diunggah di akun fans club Edgard, @Ed_Guardian, nama Schwannedgard berada di posisi 125, mengungguli Setiawan Djodi di nomor 127; pengusaha Rahmat Gobel di nomor 129; Menteri Perindustrian M.S Hidayat di nomor 133; dan adik mantan presiden Soeharto, Probosutedjo, di nomor 140.

Sandra Dewi pun belum menanggapi isu mengenai kedekatannya dengan Edgard (Baca: Sandra Dewi dan Orang Terkaya ke-125, Ada Apa?). Gadis kelahiran Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 8 Agustus 1983 ini agak tertutup ketika membicarakan kehidupan pribadinya. 

"Saya lebih suka bicara karier," kata Sandra dalam surat elektroniknya saat menyampaikan keterangan mengenai rencananya pada Desember ini untuk berangkat ke Afrika dalam sebuah program bersama sebuah produk minuman. Namun, Tempo pernah memergoki mereka mojok di sebuah kafe di bilangan Senayan.

Gadis Brasil Catarina Migliorini Yang Menjual Keperawan Seharga 17 miliar

Gadis Brasil Catarina Migliorini  Yang Menjual Keperawan Seharga 17 miliar

Gadis Brasil Catarina Migliorini  Yang Menjual Keperawan Seharga 17 miliar

Mahasiswi asal Brasil, Catarina Migliorini kembali melelang keperawanannya untuk kedua kali. Wanita berusia 21 tahun ini pernah melelang keperawanannya pada tahun lalu, namun dia merasa ditipu.

Pada tahun akhir tahun 2012 lalu, Catarina sempat melelang keperawanannya demi sebuah film dokumenter. Namun rupanya dia ditipu oleh seorang pria yang mengaku sebagai jutawan asal Jepang.

Pelelangan tersebut dilakukan secara online. Seorang pria Jepang berusia 53 tahun yang menyebut dirinya sebagai Natsu, berhasil memenangkan lelang tersebut sebesar US$ 780 ribu atau setara Rp 9,1 miliar.

Namun ketika Catarina menemuinya di sebuah restoran di Sydney, Australia, si pemenang lelang jauh berbeda dengan gambaran yang disebutnya ketika mengikuti lelang. Keduanya pun tidak jadi berhubungan seks sehingga Migilorini tidak jadi kehilangan keperawanannya. Demikian seperti dilansir news.com.au, Kamis (21/11/2013).

Namun rupanya Catarina masih ingin mendapat banyak uang dari keperawanannya. Kali ini, wanita muda itu kembali melelang keperawanannya secara online. Namun dia menggunakan situsnya sendiri, yakni VirginsWanted2.com.

"Saya masih perawan dalam segalanya dan semua bukti menunjukkan demikian, saya tidak pernah berhubungan seks dan tidak ada seorangpun di dunia ini yang bisa mengklaim sebaliknya," ucap Catarina dalam pernyataannya.

"Saya memutuskan untuk membuat situs sendiri untuk kembali melelang keperawanan saya dan kali ini sangat sungguh-sungguh, jadi bagi pria atau wanita yang tertarik bisa memasang tawaran mereka," imbuh wanita berambut panjang itu.

Lelang dimulai pada angka US$ 100 ribu atau setara Rp 1,1 miliar. Namun target Catarina adalah untuk mencapai angka lelang US$ 1,5 juta atau setara Rp 17 miliar.


Dibalik Penciptaan Gunung

Dibalik Penciptaan Gunung

Dibalik Penciptaan Gunung   

Gunung terbentuk sebagai akibat dari pergerakan dan benturan lempeng padat yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempeng bumi bertemu, maka lempeng bumi yang lebih kuat akan menyelusup di bawah bagian lempeng bumi yang lebih lemah. Lempeng bumi yang di atas kemudian membentuk gunung dan pegunungan. Sementara lempeng yang di bawah terus menghunjam masuk ke dalam, oleh karena itulah gunung memiliki bagian bawah yang lebih panjang dari bagian atasnya. Frank dalam bukunya “Bumi” mengibaratkan gunung dengan paku yang ujungnya tertanam atau tertancap di kedalaman bumi. 

Proses pembentukan gunung berlangsung menurut skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45 – 450 juta tahun yang lalu. Misalnya pegunungan Himalaya terbentuk mulai dari 45 juta tahun yang lalu, sedangkan pegunungan Appalache terbentuk mulai dari 450 jutan tahun yang lalu.

Al-Quran menyebutkan gunung sebanyak 29 kali dan menjelaskan bahwa gunung itu seperti pancang bagi bumi agar tidak mengalami goncangan. Allah berfirman: “Dan Dia menancapkan (pancang/pasak) di bumi supaya tidak goncang bersama kamu …”. (QS. An-Nahl 16:15) 

Pada tahun 1912 teori mengenai pergeseran lempeng benua telah di kemukakan oleh Alfret Weneger. Ketika lempeng ini bergerak terjadi gesekan keras yang kemudian menyebabkan gempa, maka bila tidak ada peredam dari pengaruh pergerakan lempeng ini gempa bumi akan terjadi. Salah satu benda alam yang dapat berfungsi sebagai peredam di atas adalah gunung. Pengaruh gunung sebagai peredam dari efek gerak lempeng bumi ini dikenal dengan sebutan isostasi. Informasi ilmiah diatas sesuai dengan apa Al-Quran ini. Allah berfirman:

وَجَعَلْنَا فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُون

Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-Anbiya 31).

Kalau kita mencari arti kata رسا dalam kamus bahasa arab, maka kita akan temukan bahwa rasaa berarti ثبت (tetap/kokoh/tidak goyah), dan ini sesuai dengan salah satu fungsi gunung, yaitu mengokohkan lempeng bumi agar tidak goncang. 

Para ilmuwan sepakat bahwa gunung tidak diam seperti yang kita anggap, melainkan bergerak, dan ini telah diisyaratkan oleh Al-Quran dalam sebuah ayat. Allah berfirman:

 وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ * صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ * إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." Kebanyakan para ahli tafsir memahami bahwa ayat ini berbicara tentang bergeraknya gunung pada hari kiamat, namun pada masa ini syaikh Sya’rawi memahami dengan pemahaman yang berbeda, beliau berkata “… kamu sangka dia tetap pada tempatnya. Pada hari kiamat tak ada prasangka, semua yang kita lihat saat itu adalah kebenaran (kejadian yang yakin), oleh karena itu ayat ini berbicara tentang gerak gunung saat ini”. Syaikh Sya’rawi melanjutkan dalam kitab tafsirnya “Jika kita pergi ke angkasa, akan terlihat bumi berputar dan gunung-gunung ikut berputar juga, dan ini isyarat bahwa bumi berotasi”. Kenyatannya ayat ini tidak berbicara tentang gerak bumi secara keseluruhan, sebab, jika demikian bukan hanya gunung yang bergerak, tapi juga semua benda yang ada di bumi ikut bergerak, manusia, pohon laut dan sebagainya.

Petunjuk Kehidupan Manusia

Petunjuk Kehidupan Manusia

Petunjuk Kehidupan Manusia 

Sempurnanya kemanusian manusia di muka bumi ini adalah ketika ada petunjuk yang membimbingnya ke jalan yang benar, karena tanpa petunjuk, manusia menjadi lebih sesat dari binatang. Al-Quran adalah petunjuk yang memberitahukan kemana seharusnya "langkah manusia" diarahkan. Inilah hikmah kenapa Allah menyebutkan Al-Quran lebih dahulu daripada penciptaan Insan di dalam Surat Ar-Rahman.

Manusia mungkin saja menemukan kebenaran dengan akalnya, namun akal bukan petunjuk aman yang selalu benar menunjukan jalan. Akal manusia bisa salah, sedangkan Al-Quran tidak akan pernah salah. Karena itu tidak ada alasan sedikit pun bagi seorang muslim untuk sekedar berfikir bahwa akal adalah segalanya, apa yang tidak dijangkau akal adalah tidak ada.

Selama ini kita sudah terjebak oleh kata-kata "Terjangkau akal". Darwin menafikan "Pencipta" dan memilih mereka-reka teori yang terbukti bualan belaka, sebabnya karena Tuhan tak terjangkau oleh akal. Apa benar Tuhan tak mampu terjangkau akal atau akal "yang berusaha menjangkaunya" tak mampu? Darwin bukan satu-satunya ilmuwan di muka bumi ini, jika Darwin mengatakan bahwa pencipta tidak ada, mengapa ilmuwan lain mengatakan bahwa pencipta ada? Lantas apa yang membedakan Darwin dan ilmuwan lain yang mengakui adanya Pencipta? Akal! itulah yang membedakan dirinya dan ilmuwan lainnya.

Karena manusia punya akal, dan karena akal manusia itu berbeda-beda, maka terjadilah perbedaan, yang satu menyatakan "ini benar", yang lain menyatakan "ini salah". Akhirnya yang terjadi adalah membuat jalan tengah dengan mengatakan "Kebenaran itu relatif", yang mengatakan bahwa "Pencipta tidak ada" sah, yang mengatakan sebaliknya pun sah karena "Kebenaran itu relatif". Mereka yang belum "dewasa pemikirannya" mungkin menerima, tapi sesaat setelah pemikiran mereka dewasa, akal mereka sendiri yang akan menolaknya, Insya Allah.

Sebagaimana akal bisa benar dalam menentukan mana yang salah, akal juga bisa salah dalam menentukan mana yang benar. Begitulah selamanya sifat akal! selalu relatif dan karenanya tidak aneh jika ada yang mengatakan "Kebenaran itu relatif", karena akal manusia relatif (berbeda-beda). Jadi, layak kah akal dijadikan standar kebenaran? Apa yang menurut akal benar adalah benar, dan apa yang menurut akal salah adalah salah? Biarkan fakta sejarah yang menjawab.

Sesungguhnya sejarah telah mencatat, bagaimana nasib sebuah peradaban yang salah dalam menentukan mana yang benar. Tahun 487 M di Iran, muncul sebuah ajaran yang bernama Mazdak. Ajaran ini mempropagandakan bahwa semua manusia dilahirkan sama tanpa perbedaan apapun juga. Oleh karena itu, manusia harus hidup secara sama dan tidak boleh ada perbedaan. Mengingat bahwa kekayaan dan wanita membuat manusia mengutamakan diri sendiri dan menjadi sumber perbedaan sosial, menurut Mazdak dua hal itu merupakan persoalan terpenting yang harus dipersamakan dan dikolektifkan.

Seruan tersebut mendapat sambutan dan persetujuan dari kalangan pemuda, kaum hartawan dan golongan-golongan yang hidup berfoya-foya, karena sesuai dengan selera dan hawa nafsu mereka. Ajaran Mazdak ini beruntung juga karena mendapat perlindungan dari istana (pemerintah). Raja Persia ketika itu ikut andil dalam mendukung aktif, dan menyebarluaskannya.

Mengenai hal ini At-Thabari mengatakan:
"Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh rakyat lapisan bawah untuk berhimpun di sekitar Mazdak dan kawan-kawannya. Mereka menjadi bertambah kuat dan membahayakan orang banyak, karena mereka berani masuk menyerbu ke dalam rumah orang lain dan bertindak sewenang-wenang, merampas apa yang ada di dalam rumah dan menggagahi wanita-wanita yang dijumpainya, dalam keadaan penghuni rumah tidak berdaya menghadapi mereka. Mereka terus mendorong Qubads (raja Persia) supaya mendorong dan membagus-baguskan tindakan mereka, dan mengancam akan menurunkannya dari tahta kerajaan bila ia tak mau memenuhi tuntutan mereka. Dalam waktu singkat di Iran banyak orang yang tak mengenal anaknya dan anak tidak mengenal siapa ayahnya, dan banyak pula orang-orang yang tidak bisa memiliki sesuatu untuk dapat hidup berkecukupan."

Lebih jauh Thabari mengatakan: "sebelum itu, Qubads sebenarnya termasuk raja Persia yang terbaik, tapi setelah melibatkan diri dalam kerjasama dengan Mazdak, kekacauan merajalela dan ketentraman menjadi rusak."

Maha benar Alloh dengan segala Firman-Nya:
"Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan/hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya. Bahkan kami telah memberikan peringatan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu." (Qs. Al-Muminun:71)

Demikianlah sejarah telah berbicara tentang akal ketika ia dijadikan "Segalanya", apa yang menurutnya benar adalah benar, dan yang menurutnya salah adalah salah.

Bagaimanakah seharusnya seorang muslim berfikir? bagaimanakah seharusnya seorang muslim mencari kebenaran? dalam konteks ini, sejatinya cara berfikir seorang muslim adalah tidak berhenti begitu saja pada kesimpulan akalnya, kenapa? karena Allah telah menciptakan perangkat untuk mencari "Kebenaran". Manusia terlahir include dengan perangkat ini, sepatutnya kita bersyukur atas apa yang telah Allah ciptakan dalam diri kita, dan salah satu bentuk syukur kita kepadaNya atas nikmat perangkat yang Allah berikan ini adalah dengan memergunakan dan memfungsikannya sebaik mungkin.

Perangkat-perangkat tersebut adalah akal, hati dan wahyu. Perangkat akal terbatas fungsinya, karena itu Allah memberikan hati. Rasulullah saw menjelaskan dalam sabanya:

Nawwas bin Sam'an r.a. berkata; Nabi saw bersabda:
"Kebajikan adalah akhlak terpuji, sedangkan dosa adalah apa yang meresahkan jiwamu serta engkau tidak suka apabila masalah itu diketahui orang lain." (HR Bukhori)

Dalam hadits lain yang disampaikan oleh Wabishoh bin Ma'bad r.a., ia berkata, Aku mendatangi Rosululloh saw, beliau bertanya; "Engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan? Aku menjawab 'Ya benar'. Beliau bersabda:
"Tanyakan pada hatimu sendiri! Kebajikan adalah sesuatu yang membuat jiwamu tenang dan hatimu tenteram, sedangkan dosa adalah sesuatu yang menimbulkan keraguan dalam jiwa dan rasa gundah dalam dada, meski telah berulang kali manusia memberi fatwa kepadamu" (Hadits hasan diriwayatkan dari dua imam; Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Ad-Darimi dengan sanad hasan).

Jika akal mungkin salah dalam berfikir, jika hati/nurani mungkin tertutup nafsu, maka, keduanya adalah jalan yang kurang aman untuk sampai kepada kebenaran. Jadi, wahyu/syariat lah satu-satunya jalan yang aman untuk sampai kepada kebenaran, karena Allah lah yang menciptakannya. Karenanya, sekalipun akal dan hati nurani dikombinasikan, tetap saja belum cukup mampu untuk mendeteksi kebenaran ketika wahyu tidak disertakan.

Dalam praktek kehidupan nyata, wahyu/syariat pun pun tidak berjalan sendiri, agar tidak diterjemahkan secara leterlek (zahir). Karena itulah kita mengenal apa yang disebut dengan istinbath atau istidlal (mengeluarkan dalil) dari teks/matan wahyu tersebut, dan sudah barang tentu ini memerlukan kerja akal.

Imam Ghazali berkata yang maknanya "Permumpamaan Akal yang sehat (akal yang benar) adalah seperti mata yang bebas dari penyakit, dan kerusakan. Adapun perumpamaan Al-Quran adalah seperti Matahari yang cahayanya terpancar".

"Jika demikian perumpamaan keduannya, maka adalah hal yang keliru ketika kita mencukupkan dengan salah satu dari keduanya, akal saja, atau Quran saja. Orang yang mencukupkan diri dengan Al-Quran dan menolak akal, seperti orang yang memejamkan mata, walaupun matahari terang cahayanya, tetap saja gelap pandangannya. Sama halnya dengan orang yang mencukupkan diri dengan akal dan menolak Al-Quran, maka ia seperti orang yang sehat penglihatannya, tapi gelap di sekitarnya membuat ia tak dapat melihat apa-apa. Kedua-duanya tidak ada beda dengan orang buta."

Intinya, akal, hati, dan wahyu tidak berjalan sendiri-sendiri. Sebenarnya hubungan ketiganya harmonis, sampai manusia sendiri yang mencerai-beraikannya. Muncul lah wacana “Wahyu VS akal”, dan ini semestinya tidak perlu muncul jika wahyu yang dimaksud terjamin keotentikannya, ini juga tak perlu muncul jika penggunaan akal sesuai porsinya, tidak berlebihan dalam lebih, dan tidak berlebihan dalam kurang. Jadi jika suatu waktu muncul isu "Al-Quran bertentangan dengan akal", maka ketahulilah bahwa kesalahan tidak terletak pada Al-Qurannya, tapi pada "orang yang membawa" Al-Qurannya.

Dapat disimpulkan bahwa seorang muslim tidak hanya dituntut untuk benar dalam berfikir, tapi juga memahami Al-Quran sebagai petunjuk hidupnya, karena Al-Quran bukan semata-mata perkataan tanpa maksud dan tujuan. Setiap perkataan dimaksudkan untuk dipahami makna-maknanya, bukan untuk sekedar dihafal, dan Al-Quran lebih utama untuk difahami (ditadabburi) makna ayat-ayatnya sebelum perkataan lainnya, oleh karena itu, mentadabburi ayat-ayat Al-Quran sama pentingnya dengan menghafalnya. Begitulah cara Sahabat Rhadiyallahu anhum menghafal Al-Quran, yakni dengan mentadabburinya juga. Demikianlah agar Al-Quran benar-benar menjadi petunjuk kehidupan kita. Wallahualam bis shawab.

Merantau Dalam Islam

Merantau Dalam Islam

Merantau Dalam Islam 

Semesta ini terus menggoda manusia dengan berbagai fenomena untuk dipikirkan dan dianalisa, namun manusia yang apatis, berjalan di atas rutinitas tanpa perenungan yang membekas.

Maka jika dalam Qur’an bertebaran ayat-ayat tentang semesta, “dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah” [an-Naba:14], “Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka?” [saba:9]. “Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”[an-Nahl:14]. “Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir’aun dengan benar untuk orang-orang yang beriman” [al-Qhashash:3], “dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah” [al-Fajr:9].

Ribuan ayat sejenis ini bukan sekedar penguat akidah, bahwa segala sesuatu ada penciptanya dan kisah-kisah terhahulu yang hilang sumbernya itu ada dalam Qur’an yang benar. Tapi ia mempunyai fungsi yang indepeden, yang berkaitan dengan misi manusia sebagai pengelola bumi. Qur’an tidak memberikan rumus-rumus ilmiah, tapi ia mengarahkan tema-tema umum agar manusia mengeksplorasinya. Karena memang ilmu-ilmu inilah bahan dasar manusia untuk mengelola bumi ini.

Qur’an tidak hanya memberikan pintu-pintu pengetahuan, tapi juga metodologinya. “Katakanlah: “Berjalanlah di muka bumi lalu analisalah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu…” [ar-Rûm:42], “Katakanlah: “Berjalanlah di muka bumi lalu analisalah bagaimana Allah memulai penciptaan…” [al’-‘Ankabût:20]. Dua metode ini pernah menjadi tradisi dalam kehidupan umat Islam yaitu ‘siyar’ dan ‘nadzr’ [Ekspedisi dan Analisa].

Ekspedisi, adalah rahasia gunung karya ilmuan-ilmuan muslim. Ruang belajar mereka tidak tersekat kota, bahkan benua. Seperti Baqi Ibnu Makhlad, dari Andalusia, di daratan paling Barat Eropa, yang sekarang menjadi Spanyol. Riset ilmiahnya berbekal naluri seorang ekspeditor. Ia arungi bentangan sahara Afrika Utara menuju Baghdad selama 2 tahun untuk bergabung dalam kajian Imam Ahmad bin Hanbal. Lalu kembali ke negerinya hingga menjadi guru besar. Tapi berkarir di Andalusia dan negeri-negeri Afrika utara tidak cukup untuk memenuhi dahaga pengetahuannya. Ibnu Makhlad belum puas, hingga ia tempuh ekspedisi keduanya menuju Syam, lalu Madinah, Mekkah dan Mesir, hingga ia berhasil mengumpulkan riwayat hadist dari 1.300 sahabat Rasulullah dalam Musnad Baqi ibn Makhlad, yang kata Ibnu Hazm “belum pernah ada musnad yang levelnya lebih tinggi dari ini”.

Ibnu Batutah, dari Tangiers Maroko, lebih dahsyat lagi, ekspedisi ilmiahnya melebihi 120 ribu kilometer di abad 14, seorang diri. Ia jelajahi Afrika, bagian selatan dan timur Eropa, timur tengah, asia tengah, selatan, Cina, hingga Aceh. Untuk meneliti berbagai tipe budaya, karakteristik umat manusia, fenomena alamnya, corak peradabannya, yang di hari ini menjadi sumber terpenting dalam ilmu Anthropologi, bahkan hingga divisualisasikan dalam film ‘Journey to Mecca’.

Jika al-Idrisi di abad 12 mampu meneliti dataran bumi ini hingga bisa menggambar peta dunia yang relatif mirip peta modern, generasi muda muslim abad 21 ini belum tentu mampu memahami peta yang mudah di akses di google earth, terlebih untuk mengeksplorasinya.

Metodologi yang Allah ajarkan ini memang sesuai dengan kaidah peradaban. Pengetahuan menunggu di datangi bukan ditunggui kedatangannya. Oleh karena itu ilmuan-ilmuan barat berlomba dalam ekpedisi dan eksplorasi. Lihatlah para researcher Orang Utan dan para pakarnya di Kalimantan sana! Apakah anak negeri kita sendiri? Atau amatilah liputan National Geographic, berapa jauh jarak rumah nyaman mereka dan lapangan penelitian para researcher itu? kemudian adakah korelasi antara produktivitas ilmiah seorang doktor tanah air sebelum mendapat jabatan dosen yang nyaman dan setelahnya? Apakah ada keterputusan antara ekspeditor muslim seperti al-Idrisi dan sarjanawan muda muslim hari ini? Apa yang terputus? Padahal Qur’an yang dibaca mereka dan memberikan arah pengetahuan itu sama dengan yang dibaca hari ini.

Bukan ajaran Qur’an yang terputus, tapi naluri ekspedisi dan eksplorasi umat yang kian tergerus. Gaya hidup instan dan konsumtif semakin menggerogoti idealisme ini. Walaupun disetiap zaman selalu ada obsesi-obsesi luhur personal yang mengalahkan zaman, tapi umumnya naluri ekspedisi ini ditumbuhkan atau dimatikan oleh masyarakat.

Misalnya, mimpi terbesar para mahasiswa adalah segera selesai kuliah untuk segera melamar kerja. Maka bidang-bidang yang paling cepat menghasilkan finansial selalu paling padat. Karena kursi-kursi masyarakat belum diizinkan diduduki para ilmuan murni. Pencetakan generasi teknisi akan lebih diminati, yang akan merakit mobil, motor, ponsel, komputer impor untuk dijual di dalam negeri. Dibanding proyeksi satu tim pakar kimia, fisika, matematika, elektro, informatik yang dikirim belajar dalam satu proyek integral menciptakan produk-produk asli dalam negeri.

Saat naluri ekspedisi ilmiah hilang, umat Islam kehilangan tulang-tulang pengetahuan yang akan menegakkan kehidupannya, dan selalu mencari sandaran walau dari tongkat-tongkat keropos milik umat lain. Tapi perubahan itu diciptakan, bukan dinantikan. Karena fenomena masyarakat yang sekarang disaksikan adalah hasil pemikiran zaman muda mereka yang dibiasakan. Sehingga wajah masyarakat 2-3 dekade lagi adalah refleksi gaya hidup pemuda hari ini.

Beberapa daerah Indonesia mempunyai budaya merantau, seperti Suku Minangkabau, Bugis-Makassar, Banjar, Bawean, Batak, dan Madura. Terlepas dari perbedaan filosofi perantauan dari masing-masing budaya tersebut, tapi irisannya ada dalam pencarian pengalaman [experience]. Jika budaya ini bisa diadopsi generasi muda, ia akan menjadi landasan awal yang bagus. Untuk kembali, setidaknya menumbuhkan naluri ekspedisi dan berani keluar dari zona nyaman untuk mencari ‘sesuatu’. Apalagi jika budaya ini dikonversi oleh pemerinah secara massif menjadi ekspedisi ilmiah, untuk memahami semesta ini, menganalisa hukum-hukumnya, untuk kemudian menciptakan revolusi pengetahuan. 

Buat Apa Berkerudung Kalau Kelakuan Rusak; Benarkah???

Buat Apa Berkerudung Kalau Kelakuan Rusak; Benarkah???

Buat Apa Berkerudung Kalau Kelakuan Rusak; Benarkah???

Perempuan yang baik adalah yang bagus agamanya, yang dimaksud ‘agamanya’ adalah agama dalam hati bukan dalam penampilan. Pertanyaan, “Berarti lebih bagus perempuan tidak berkerudung tapi baik kelakuannya (beragama) daripada perempuan berkerudung yang tidak beragama (tidak baik kelakuannya)? Jawab: “Yang lebih bagus adalah perempuan yang berkerudung dan beragama sekaligus.”

Kenapa?

Realitas memerlihatkan kepada kita bahwa perempuan berkerudung lebih banyak yang beragama ketimbang perempuan yang tidak memakai kerudung. 

Jika ada perempuan tak memakai kerudung tapi beragama(berakhlak), maka itu adalah pengecualian dari perempuan-perempuan tak berkerudung yang rata-rata kurang berakhlak.

Begitu pula jika ada perempuan berkerudung tapi tidak/kurang beragama, maka itu adalah pengecualian dari perempuan-perempuan berkerudung yang rata-rata beragama.

Kerudung adalah setengah petunjuk kalau wanita yang memakai kerudung tersebut adalah wanita beragama, setengahnya lagi adalah hati atau perilaku kesehariannya.

Bila perilaku keseharian seorang wanita muslimah sudah bagus namun belum berkerudung, segera lengkapi dengan kerudung, agar setengahnya terlengkapi dan menjadi sempurna. Begitu pula jika seorang wanita muslimah sudah berkerudung, namun akhlak atau perilaku kesehariannya masih tidak baik, segera lengkapi dengan akhlak yang baik, agar setengahnya terlengkapi dan menjadi sempurna.

Jadi, jangan ada lagi orang yang berkata “Buat apa berkerudung kalau kelakuan seperti wanita tak beragama(tidak baik), lebih baik tidak berkerudung!!”

Pernyataan itu keliru karena beberapa alasan:

Pertama: Alasan Syar’i
Pernyataan tersebut sama dengan menyeru perempuan untuk melanggar apa yang telah Allah perintahkan kepada wanita muslimah. Di dalam Al-Quran Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً

Artinya:
33.59. “Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Kedua: Alasan Logis
Dikatakan sebelumnya bahwa wanita muslimah yang baik akhlaknya namun tak berkerudung baru setengahnya menunjukan kalau wanita tersebut beragama, karena setengahnya lagi adalah kerudung, berarti wanita yang tidak baik kelakuannya dan tidak berkerudung, tidak setengah pun menunjukan bahwa wanita tersebut beragama. Maka, bukankah ini lebih parah nilainya di mata agama? Oleh karena itulah pernyataan di atas tidak menjadi solusi yang tepat.

Solusi yang Tepat
Bagi wanita muslimah yang sudah berkerudung dan merasa kalau akhlak atau perilakunya masih jauh dari akhlak seorang wanita muslimah yang sebenarnya, tidak perlu terhasut dengan pernyataan “Buat apa pakai kerudung, kalau…. dst” lantas melepas kerudungnya karena malu.

Solusi yang bijak adalah, biarkan kerudung itu tetap melekat bersamanya sembari berusaha untuk terus mengadakan perbaikan akhlak atau perilakunya.

Pernyataan Lain
“Kerudungi hati dulu, baru kerudungi penampilan”. Jika pernyataan ini memang pernah terlontar dan pernah ada, alangkah bijak jika pernyataan ini kita rubah “Mengerudungi hati tak kalah penting dari mengerudungi penampilan”.

Tentang pernyataan pertama, dikarenakan perbaikan akhlak adalah proses berkesinambungan seumur hidup yang jelas bukan instan, dan dikarenakan tak ada yang dapat menjamin bagaimana dan seperti apa hari esok dalam kehidupan kita? Masih di atas bumi kah atau di dalam perutnya? Masih memijak kah atau dipijak? Maka menunda berkerudung dengan alasan memerbaiki akhlak dulu adalah sesuatu yang tidak semestinya dilakukan oleh wanita muslimah mana pun.

Adapun pernyataan kedua, memang demikian lah adanya, bacalah Al-Quran dan tadabburi maknanya, maka kita temukan bahwa hampir setiap kali Allah berfirman tentang wanita muslimah yang baik(beragama), isinya adalah tentang “Bagaimana seharusnya wanita muslimah itu berperilaku?” selebihnya adalah tentang “Bagaimana seharusnya wanita muslimah itu berpenampilan?”. Jika berkenan bacalah QS. An-Nur ayat 31, At-Tahrim ayat 5, 10, 11 dan 12, dan seterusnya.

Pernyataan berikutnya adalah:
“Kerudung itu bukan inti dari Islam!” Ya, saya pribadi setuju, memang bukan inti dari islam, tapi bagian penting dari Islam yang jika bagian itu tidak ada, maka terlalu sulit untuk dikatakan “Ini Islam” sama sulitnya untuk dikatakan “Ini bukan Islam”.

Dikatakan wanita muslimah sulit karena tidak pernah mau pakai kerudung, dikatakan bukan wanita muslimah juga sulit, karena salat, zakat dan ibadah-ibadah lainnya tetap dikerjakan, juga akhlaknya adalah akhlak wanita muslimah.

Kalau saya ibaratkan, hal ini seperti bangunan rumah yang tak nampak seperti rumah, namun lebih tampak seperti gudang; berjendela tanpa kaca, tanpa lantai ubin, dan tanpa atap dan seterusnya.

Dikatakan rumah sulit, karena dari luar hampir tak dapat dibedakan dengan gudang. Dikatakan bukan rumah juga sulit, karena ternyata penghuninya lengkap, pasangan suami isteri dan satu anak lelaki.

Jendela berkaca, pintu, atap, dan lantai ubin memang bukan bagian inti dari rumah, tapi tanpa adanya semua itu, sebuah bangunan akan kehilangan identitasnya sebagai rumah, konsekuensinya, orang-orang akan menyangka kalau bangunan tersebut adalah gudang tak berpenghuni.

Kerudung atau jilbab adalah identitas seorang muslimah (wanita beragama islam). Kerudung lah yang memberi isyarat kepada lelaki-lelaki muslim bahkan semua lelaki bahwa yang mengenakannya adalah wanita terhormat, sehingga sangat tidak pantas direndahkan dalam pandangan mereka, kata-kata mereka, maupun perbuatan mereka (para lelaki).

Allah Berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً

Artinya:
33.59. “Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Kesimpulan:
“Identitas seorang wanita muslimah itu adalah jilbab dan akhlaknya, akhlak tanpa jilbab kurang, sama kurangnya dengan jilbab tanpa akhlak”.

Islam Tidak Mengenal DuniaEntertainment (Hiburan)?

Islam Tidak Mengenal DuniaEntertainment (Hiburan)?

Islam Tidak Mengenal Dunia Entertainment (Hiburan)?

Audisi untuk menjadi entertain semakin marak dimana-mana, cara instan untuk cepat kaya tentunya. Tentang hiburan, apakah ada dalam islam konsep hiburan? apakah hiburan itu perlu dipermasalahkan?

Permasalahan pokoknya bukan pada entertainment itu sendiri, tp ap yang terjadi dengan entertainment trsbut? Konotasi entertainment seakan negatif di benak umat islam karena kita punya anggapan bahwa islam tidak mengenal dunia hiburan, padahal kita mengenal sudah sejak 14 abad yang lalu. Hal itu disyaratkan oleh banyak pernyataan dan penyikapan Nabi Muhammad saw tentang hiburan, diantaranya sebagai berikut:

Ketika Abu Bakar RA tidak setuju dengan nyanyian dua budak wanita pada hari raya di rumahnya dan mengusir keduanya, maka Nabi berkata kepada Abu Bakar, "Biarkan keduanya, wahai Abu Bakar, sesungguhnya hari ini adalah hari raya, agar orang-orang Yahudi mengetahui bahwa sesungguhnya di dalam agama kita ini ada hiburan."

Rasulullah SAW juga pernah mengizinkan kepada orang-orang Habasyah untuk bermain dengan tombak mereka di Masjid Nabawi pada hari-hari besar dan Nabi SAW mendorong mereka, "Di bawahmu wahai Bani Arfidah."

Rasulullah SAW memberi kesempatan kepada Aisyah RA untuk melihat mereka dari belakangnya, sedangkan mereka terus bermain dan menari, dan Nabi tidak memandang demikian itu sebagai dosa.

Pada suatu hari beliau pernah menegur suatu pesta perkawinan yang sepi-sepi saja, tidak disertai permainan atau lagu-lagu. Beliau mengatakan, "Mengapa tidak ada permainannya? Sesungguhnya kaum Anshar itu tertarik dengan permainan."

Di dalam sebagian riwayat Rasulullah SAW bersabda, "Mengapa kamu tidak mengirimkan bersamanya orang yang menyanyi dan mengatakan. 'Kami telah datang kepadamu... kami telah datang kepadamu... (karena itu) sambutlah kami...,' sebagai ucapan selamat kami untukmu.

Dari hal diatas dapat kita ambil satu simpulan bahwa fitrah atau tabiat manusia dalam menyukai hiburan tidak dapat dimusnahkan, yang dapat kita lakukan adalah mengarahkannya atau menggantinya dengan yang lebih baik (beradab). sebagai bukti penguat; ketika Rasulullah saw sampai ke madinah, penduduk kota itu sedang merayakan hari raya dengan permainan. Beliau bertanya; “Dua hari raya apakah itu?” mereka menjawab “Di masa jahiliah dulu kami biasa mengadakan permainan-permainan dalam dua hari raya itu. Kemudian Rosul saw mengatakan “Alloh telah memberi penggantinya yang lebih baik bagi kalian, yaitu idul adha dan idul fitri (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad Anas, Ahmad bin Hambal dan An-Nasaiy)

Masalahnya saat ini peradaban yang sedang berkuasa adalah peradaban barat yang seluruh orientasinya adalah materi, yang punya prinsip al ghayah tubarrirul wasilah (menghalalkan segala cara/the end justifies the means), otomatis semua bidang termasuk seni dan hiburan dibuat sedemikian rupa untuk kepentingan materi semata tanpa memandang baik atau buruknya.

Masyarakat belum percaya bahwa jika islam yang memimpin (peradaban islam kembali) hiburan akan ada, yang terbayang dalam benak kebanyakan muslim adalah hukuman potong tangan, rajam dan sebagainya, padahal hukum pidana (hudud) hanya mengambil 5% saja dari keseluruhan hukum2 yang ada dalam syariah islam, itu pun untuk kemaslahatan, dengan syarat, proses dan ketentuan yang tidak asal dilaksanakan. Karenanya salah jika ada yang beranggapan misalkan bahwa jika islam berjaya, tak akan ada bioskop,.. keliru! justeru tetap ada, namun muatan filemnya penuh moral... misal lagi, kolam renang tidak akan ada, keliru, justeru diperbanyak, tapi dipisah antara lelaki dan perempuan. Wallahu'alam